Reporter: Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot sempat menyentuh level terkuat selama empat bulan, sebelum melemah 0,12% ke Rp 13.394 per dollar AS pada Selasa (16/2).
Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), kurs rupiah di posisi 13.333, naik 1,06% ketimbang hari sebelumnya. Analis SoeGee Futures Nizar Hilmi berpendapat, koreksi rupiah yang terjadi masih wajar.
"Pelemahan yang terjadi lebih karena koreksi setelah penguatan tajam sebelumnya. Ini kecil ketimbang penguatan yang terjadi sepekan terakhir," ujarnya.
Paket kebijakan ekonomi yang dianggap membuahkan hasil memberi sentimen positif. Hasil lelang obligasi negara yang mencapai Rp 16,3 triliun turut menopang kurs. "Ini menunjukan minat asing terhadap SUN tinggi dan menyebabkan rupiah menguat," jelas Nizar.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menyatakan, data ekonomi domestik, seperti produk domestik bruto dan neraca perdagangan, menunjukkan penguatan. Ini juga jadi sentimen positif. Selain itu, pasar menunggu keputusan BI rate.
Ekspektasinya, dalam RDG Kamis, suku bunga acuan BI turun 25 basis poin jadi 7%. Hitungan Rully, hari ini rupiah menguat ke kisaran Rp 13.325-Rp 13.400. Nizar memprediksi, rupiah akan menguat antara Rp 13.200–Rp 13.350.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News