Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sentimen dari China dan Amerika Serikat membuat rupiah sedikit bertenaga menutup pekan ini. Di pasar Spot, Jumat (8/1) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS menguat tipis 0,03% ke level Rp 13.923 per dollar AS.
Kemarin, Kamis (7/1), rupiah berada di level Rp 13.927 per dollar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah naik 0,52% ke level Rp 13.874 per dollar AS.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investind Futures mengatakan, pergerakan rupiah hari ini disebabkan oleh sentimen global. Data klaim pengangguran AS pekan lalu sebesar 277.000 berada di atas proyeksi 271.000 meski turun dari pekan sebelumnya 287.000. Ini memberi sedikit sentimen negatif bagi dollar AS.
Di sisi lain sentimen positif untuk rupiah datang dari China yang mulai menghentikan circuit breaker di bursa saham. “Sebelumnya China menerapkan aturan circuit breaker untuk menahan kejatuhan bursa saham,” papar Agus.
Lalu, China juga memperlebar range perdagangan yuan sehingga menimbulkan sedikit optimisme pada pelaku pasar. Kebijakan dari China ini turut memberi sentimen positif pada mata uang rupiah. Sedangkan dari dalam negeri, rupiah masih sepi sentimen. Agus menduga, pergerakan rupiah di awal pekan depan akan cenderung sempit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News