Reporter: Wuwun Nafsiah, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penguatan kurs mata uang Garuda masih berlanjut pada perdagangan Kamis (8/12). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot pukul 10:07 WIB rupiah ke level Rp 13.279 per dollar AS atau menguat 0,41% dari penutupan kemarin Rp 13.333 per dollar AS.
Senada, pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) rupiah ke level Rp 13.304 per dollar AS atau menguat 0,24% dari posisi kemarin Rp 13.336 per dollar AS.
Laju rupiah sejalan dengan pelemahan dollar AS. Indeks dollar AS turun karena imbal hasil obligasi treasuri mereda dan mata investor tertuju pada pertemuan Fed pekan depan.
Ekonom Bank Central Asia David Sumual menilai, rupiah bisa bertahan menguat lantaran pelaku pasar sudah menyesuaikan diri dengan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed. "Secara keseluruhan, investor mulai rebalancing," ujar dia.
Dari dalam negeri, suhu politik cukup stabil sejak aksi damai 2 Desember. Ini membuat investor semakin yakin. Faktor domestik lain yang mendukung rupiah adalah masuknya dana repatriasi dari program amnesti pajak serta rencana pemerintah melakukan pre-funding dalam dollar AS.
Analis Garuda Berjangka Sri Wahyudi menambahkan, minimnya data baru AS membuat pelaku pasar melakukan profit taking pada USD. "Fokus pasar saat ini justru ke kebijakan bank sentral Eropa," papar dia.
Pelaku pasar kini menanti kebijakan moneter bank sentral Eropa, termasuk soal stimulus moneter, yang akan diumumkan malam ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News