Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada Selasa (13/4) diprediksi masih akan tertekan karena faktor internal dan eksternal.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, salah satu yang akan berpengaruh pada rupiah di perdagangan adalah kasus harian, dan persiapan pelarangan mudik lebaran.
“Pemerintah bilang untuk antisipasi mudik lebaran, mereka akan lakukan pemantauan lebih awal. Ini artinya lebih serius untuk melarang pemudik, sehingga bisa menurunkan konsumsi rumah tangga,” kata Bhima.
Ia memperkirakan, hal ini akan membuat ekspektasi bahwa konsumsi rumah tangga di kuartal II tidak akan terlalu tinggi, sehingga investor akan mulai lakukan evaluasi terhadap portofolionya.
Baca Juga: Rupiah terus melemah nyaris ke Rp 14.600 per dolar AS, ada apa?
Namun, Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menilai, pergerakan rupiah Selasa (13/4) akan tertuju pada faktor eksternal, dimana data PPI juga telah membuat yield obligasi AS naik.
“Memang ini masih jauh dari level tertinggi, tetapi kenaikan yield obligasi ini juga mengancam pergerakan rupiah,” kata Alwi.
Bhima memperkirakan pergerakan rupiah Rp 14.550 per dolar AS- Rp 14.590 per dolar AS. Sedangkan Alwi memperkirakan melemah ke di kisaran Rp 14.560 per dolar AS-Rp 14.660 per dolar AS.
Pada penutupan pasar Senin (12/4), rupiah melemah 0,21%, dan berada di level Rp 14.595 per dolar AS.
Sedangkan untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah sudah berada di level Rp 14.631 per dolar AS, melemah 0,35% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.580 per dolar AS.
Selanjutnya: Rupiah Jisdor melemah 0,35% ke Rp 14.631 per dolar AS pada Senin (12/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News