kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Rupiah menunggu pengumuman BI rate


Jumat, 05 Juli 2013 / 06:38 WIB
Rupiah menunggu pengumuman BI rate
ILUSTRASI. Analis melihat sejumlah sektor saham dan emiten yang kinerjanya berpotensi melaju pada tahun ini.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Rupiah ditutup menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, pasangan USD/IDR, Kamis (4/7) turun 0,34% menjadi 9.943 dibandingkan sehari sebelumnya. Adapun dollar AS di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik tipis 0,04% menjadi 9.945.

Analis PT Monex Investindo Futures Albertus Christian menjelaskan, rupiah diuntungkan minimnya sentimen dari global. Apalagi, bursa AS sedang tutup dalam rangka memperingati hari kemerdekaan AS. Dari dalam negeri, investor menyambut positif pernyataan Gubernur BI, Agus Martowardjojo yang menegaskan akan tetap berkomitmen melakukan pengetatan moneter. Hal itu ditempuh sebagai antisipasi lonjakan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ini memberi sinyal akan ada kenaikan BI rate pada rapat Dewan Gubernur BI, 11 Juli nanti. " Kenaikan BI rate berdampak positif terhadap rupiah dalam jangka pendek," jelas Albertus.

Nasib rupiah juga akan ditentukan oleh data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada Jumat (5/7). Berdasarkan prediksi, tingkat pengangguran AS akan turun dari 7,6% menjadi 7,5%. Sementara data nonfarm payroll turun dari 175.000 menjadi 162.000. Jika rilis ekonomi AS positif, ini akan membuat dollar AS menguat dan menekan rupiah. Sebelumnya, data positif AS yang menekan rupiah datang dari indeks manufaktur dan klaim tunjangan pengangguran yang turun.

Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto menduga, rupiah berpotensi melemah pada hari ini. Dari faktor domestik belum ada katalis yang mampu menopang rupiah untuk penguatan. Sejauh ini, pelaku pasar berekspektasi BI akan kembali menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. Kekhawatiran pelemahan rupiah juga datang dari kondisi perekonomian China yang melambat. Ini dikhawatirkan akan mengganggu kinerja ekspor Indonesia ke Negeri Panda itu.

Rully memprediksi, pasangan USD/IDR, hari ini, berpotensi melemah di kisaran 9.924-9.998. Albertus memperkirakan, pasangan USD/IDR akan konsolidasi. Dugaan dia, pergerakan USD/IDR berada pada kisaran 9.900-9.970.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×