Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang rupiah tengah menuju pelemahan mingguan terbesar pada tahun ini. Berdasarkan data Bloomberg, pada periode 19-23 Mei 2014, rupiah keok 1,3%. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 13 Desember lalu. Sementara, pada pukul 09.08 WIB, mata uang garuda melemah 0,3% menjadi 11.563 per dollar AS. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, rupiah masih mencatatkan penguatan sebesar 5,2%.
Pelemahan rupiah terjadi setelah Partai Golkar memutuskan untuk berkoalisi dengan kelompok yang dipimpin Prabow Subianto dari Partai Gerindra. Kondisi itu dinilai akan mempersulit Joko Widodo atau Jokowi untuk meraih kursi presiden.
Nama Jokowi memang kerap mempengaruhi pasar. Masih mengutip data Bloomberg, arus dana asing yang masuk ke pasar saham pada kuartal ini mencapai US$ 1,5 miliar, yang dipicu spekulasi pemerintahan Jokowi akan memangkas subsidi bahan bakar dan memperepat pembangunan infrastruktur.
"Ada kekecewaan investor saat partai Golkar mendukung Gerindra. Ini berarti, tingkat persaingan pada pilpres nanti akan sengit," jelas So Woei Chen, ekonom United Overseas Bank Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News