Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah menguat tipis di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Senin (18/1) sore. Mengacu data Bloomberg pukul 15.59 WIB, rupiah berada di level Rp 13.905 per dollar AS atau menguat 0,04 % dari sebelumnya Rp 13.910 per dollar AS.
Sedangkan kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pagi ini melemah di posisi 13.931 per dollar. Pada akhir pekan lalu, kurs JISDOR rupiah menunjukkan posisi 13.886 per dollar AS.
Secara umum, mata uang negara-negara berkembang menguat pasca bank sentral China (PBOC) menaikkan kurs referensi harian mata uang yuan terhadap dollar AS.
Meski demikian, pasar tengah gelisah menanti rilis data pertumbuhan ekonomi China kuartal keempat tahun lalu pada Selasa (19/1), dengan para analis yang disurvei oleh AFP memperkirakan tingkat pertumbuhan paling lambat dalam 25 tahun selama 2015 secara keseluruhan, dan pelambatan lebih lanjut tahun ini.
Prediksi median dalam jajak pendapat dari 18 ekonom menempatkan ekspansi di 6,9 % pada 2015 atau turun dari 7,3 % pada tahun sebelumnya.
Pada Senin, PBoC meningkatkan kurs referensi acuan untuk yuan sebesar 0,07 % atau terbesar sejak pertengahan bulan lalu.
Mata uang negara-negara berkembang, termasuk won Korea Selatan dan baht Thailand, membukukan keuntungan terhadap dollar menyusul penetapan suku bunga acuan yuan.
Dollar Taiwan juga naik setelah presiden terpilih Tsai Ing-wen berjanji akan memperbaiki ekonomi negara itu yang lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News