Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
Selain itu, ia juga menilai pergerakan rupiah selama hari ini cenderung cukup stabil. Ia bilang tak ada dampak besar juga dari data inflasi bulan Agustus. Hal ini ditunjukkan dengan pergerakannya yang stabil. ”Sampai saat ini masih stabil karena kita lihat tidak ada sentimen negatif yang cukup berarti,” jelas Josua.
Untuk esok hari, Josua dan Yudi masih menunggu sentimen-sentimen baru yang dapat mempengaruhi pergerakan rupiah. Jika tidak ada data terbaru, mereka bilang rupiah masih bisa menguat. Hal ini dikarenakan belum ada sentimen negatif yang bisa mempengaruhi rupiah saat ini.
Baca Juga: BPS: Inflasi Agustus 2019 sebesar 0,12% (mom)
Yudi bilang rupiah bisa saja melemah jika ada kondisi terbaru dari perang dagang. Kondisi yang ia maksud ialah ketika perundingan AS dan China kembali menemukan kebuntuan.
Hanya saja, Yudi masih optimistis perundingan kali ini bisa menunjukkan hasil positif. “Buktinya pemerintah China memutuskan untuk batal melakukan perlawanan terhadap bea impor yang diberlakukan AS,” ujar Yudi.
Yudi memprediksi rupiah esok hari akan berada di kisaran Rp 14.140 - Rp 14.245 per dolar AS. Sedangkan Josua memperkirakan mata uang garuda berada di kisaran Rp 14.175 - Rp 14.250 per dolar AS. Keduanya bilang ada potensi penguatan rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News