kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Menguat Pada Kamis (14/9), Begini Proyeksinya untuk Jumat (15/9)


Jumat, 15 September 2023 / 05:30 WIB
Rupiah Menguat Pada Kamis (14/9), Begini Proyeksinya untuk Jumat (15/9)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat tipis di perdagangan Kamis (14/9). Sejumlah rilis data salah satunya penjualan ritel Amerika Serikat akan menyetir pergerakan rupiah di perdagangan Jumat (15/9).

Mengutip Bloomberg, rupiah pasar spot ditutup menguat 0,10% ke level Rp 15.355 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (14/9). Sementara rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) menguat 0,06% ke level Rp 15.357 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat penguatan tipis rupiah pasca rilis data inflasi Amerika Serikat yang cenderung meningkat. Sejalan dengan sentimen dari inflasi yang memudar, Dolar AS serta yield US Treasury cenderung mengalami penurunan selama sesi perdagangan Asia.

“Sentimen inflasi memudar, seiring kian menguatnya ekspektasi bahwa Fed kemungkinan besar masih akan mempertahankan suku bunga pada FOMC pekan depan,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (14/9).

Baca Juga: Rupiah Jisdor Naik 0,06% ke Rp 15.357 Per Dolar AS Pada Kamis (14/9)

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin melihat, penguatan terbatas rupiah akibat terjadi pelemahan dolar AS. The Greenback melemah karena data kenaikan inflasi tahunan masih dinilai wajar, sehingga tidak berpengaruh pada langkah The Fed.

Secara bulanan, inflasi AS Agustus 2023 naik dari sebelumnya 0,2% menjadi 0,6% month-to-month (mtm). Sedangkan, secara tahunan, inflasi AS naik dari sebelumnya 3,2% YoY menjadi 3,7% YoY. Kendati inflasi secara keseluruhan mengalami kenaikan, inflasi inti tahunan mengalami penurunan dari sebelumnya 4,7% menjadi 4,3%.

Oleh karena itu, Nanang mencermati suku bunga The Fed kemungkinan masih tetap dipertahankan di pertemuan FOMC pekan depan. Peningkatan suku bunga satu kali lagi berpotensi baru terjadi di pertemuan November atau Desember 2023.

Nanang melihat, rilis data penjualan ritel, data inflasi produsen, aktivitas manufaktur hingga klaim penganguran AS malam ini akan menyetir pergerakan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang di perdagangan besok Jumat (15/9). Apabila hasil menunjukkan data yang beragam maka pergerakan kemungkinan masih akan bergerak datar.

“Walaupun demikian, pasar nampaknya akan bereaksi negatif di perdagangan akhir depan karena menanti pertemuan The Fed bulan September,” jelas Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (14/9).

Baca Juga: Rupiah Spot Naik 0,10% ke Rp 15.355 Per Dolar AS Pada Perdagangan Kamis (14/9)

Menurut Nanang, pergerakan USD/IDR akan bergerak dengan kecenderungan melemah pada rentang harga Rp 15.330 per dolar AS – Rp 15.380 per dolar AS di perdagangan Jumat (15/9). Market kemungkinan terjadi aksi profit taking jelang pertemuan The Fed di pekan depan.

Sementara, Josua mencermati rupiah berpotensi menguat terbatas karena kemungkinan perlambatan data penjualan ritel. Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 15.300 per dolar AS – Rp 15.375 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×