kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah menguat lebih dari 1% tersokong tenaga kenaikan suku bunga


Jumat, 16 November 2018 / 10:52 WIB
Rupiah menguat lebih dari 1% tersokong tenaga kenaikan suku bunga
ILUSTRASI. Seorang teller menunjukan mata uang dollar


Reporter: Dimas Andi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat setelah kenaikan suku bunga acuan. Jumat (16/11), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 1,15% ke level Rp 14.594 per dollar Amerika Serikat (AS) dari posisi kemarin Rp 14.764 per dollar AS.

Di pasar spot pukul 10.39 WIB, kurs rupiah pun menguat 0,42% ke Rp 14.604 per dollar AS. Rupiah spot menguat 1,24% sejak Rabu, sebelum kenaikan suku bunga. Kurs rupiah di pasar spot ini menguat dalam empat hari berturut-turut.

Penguatan rupiah salah satunya didorong oleh keputusan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) kemarin. Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia di bulan Oktober yang kembali defisit sebesar US$ 1,82 miliar.

Rupiah mempersempit penurunan sejak awal tahun ini. Bulan lalu, rupiah sempat melemah hingga 12,42% terhadap dollar AS secara year to date. Tapi saat ini, pelemahan rupiah tinggal 7,74% sejak awal tahun.

Meski pelemahan berkurang, rupiah masih tercatat berkinerja terburuk kedua di Asia setelah India di posisi pertama. Pasalnya, mata uang Asia lain pun mempersempit penurunan terhadap dollar AS.

Pelemahan peso Filipina berkurang menjadi 6,26% sejak awal tahun. Asal tahu saja, bank sentral Filipina pun kemarin menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75%.

Di sisi lain, indeks dollar juga sedang tertekan. Indeks dollar bergerak di bawah level 97 dalam tiga hari perdagangan terakhir. Meski pagi ini menguat, indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini masih ada di 96,99.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, indeks dollar AS sebenarnya berpotensi menguat di level 96,9—97,1 di tengah meningkatnya ketidakpastian di kawasan Eropa. Hal ini setelah sejumlah menteri Inggris di kabinet Theresa May mundur akibat ketidaksetujuan mereka terhadap beberapa poin kesepakatan Brexit.

“Dollar AS kembali menjadi aset safe haven di tengah ketidakpastian tersebut dan juga mendorong turunnya imbal hasil US Treasury,” terangnya dalam riset, hari ini.

Mikail memprediksi rupiah akan menguat di kisaran Rp 14.500—Rp 14.600 per dollar AS pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×