kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Rupiah Menguat ke Rp 16.561 per Dolar AS pada Selasa (7/10), Ini Sentimen Penopangnya


Selasa, 07 Oktober 2025 / 15:56 WIB
Rupiah Menguat ke Rp 16.561 per Dolar AS pada Selasa (7/10), Ini Sentimen Penopangnya
ILUSTRASI. Pergerakan rupiah dipengaruhi shutdown pemerintah AS yang telah memasuki hari keenam setelah negosiasi akhir pekan gagal mencapai kesepakatan.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/12/2024


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selasa (7/10), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,13% secara harian ke posisi Rp 16.561 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia, rupiah juga menguat 0,23% secara harian ke level Rp 16.560 per dolar AS. 

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah dipengaruhi shutdown pemerintah AS yang telah memasuki hari keenam setelah negosiasi akhir pekan gagal mencapai kesepakatan pendanaan. Ini membuat sebagian besar pemerintahan federal tutup. Sementara Senat gagal mengumpulkan 60 suara yang dibutuhkan untuk memajukan langkah-langkah pendanaan jangka pendek.

Berikutnya, juga dipengaruhi kondisi geopolitik global. Di Jepang, Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal. Kemenangannya membuka jalan baginya untuk menjadi perdana menteri Jepang berikutnya. 

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,13% ke Rp 16.561 per Dolar AS pada Selasa (7/10/2025)

Takaichi, yang dikenal karena dukungannya terhadap belanja fiskal yang agresif, telah mengkritik upaya BOJ (Bank of Japan) sebelumnya untuk menaikkan suku bunga adalah bodoh dan mengisyaratkan preferensi untuk kebijakan moneter yang lebih longgar. 

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa pada akhir September 2025 tercatat sebesar US$ 148,7 miliar, lebih rendah dari posisi pada akhir Agustus 2025 sebesar US$ 150,7 miliar. Dengan demikian, cadangan devisa turun sebesar US$ 2 miliar pada September 2025.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,23% ke Rp 16.560 per Dolar AS, Selasa (7/10/2025)

“Perkembangan cadangan devisa tersebut dipengaruhi antara lain oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi,” ujar Ibrahim, Selasa (7/10/2025). 

Ibrahim memproyeksikan rupiah pada Rabu (8/10/2025) akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 16.560 – Rp 16.600 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah Menguat pada Hari Ini (7/10) Saat Cadangan Devisa Turun Tiga Bulan Beruntun

Menarik Dibaca: 10 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Mata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×