kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah menguat ke Rp 14.072, pasar menunggu keputusan The Fed dan data domestik


Senin, 28 Januari 2019 / 17:34 WIB
Rupiah menguat ke Rp 14.072, pasar menunggu keputusan The Fed dan data domestik


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melaju ke level Rp 14.033 per dollar AS di pagi hari, kurs rupiah spot pada penutupan perdagangan Senin (28/1) akhirnya ditutup pada Rp 14.072 per dollar Amerika Serikat (AS). Di posisi ini, rupiah menguat 0,15% ketimbang Jumat lalu. Dalam sepekan, rupiah spot menguat 1,09%.

Jakarta interbank spot dollar rate(JIDSOR) menunjukkan, rupiah di posisi Rp 14.038 per dollar AS pada Senin (28/1). Angka tersebut menguat sebesar 0,88% dari posisi sebelumnya di level Rp 14.163 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede melihat, penguatan rupiah masih melanjutkan efek ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi AS pekan lalu. Pemerintah AS mengakhiri government shutdown sementara. Tapi, pelaku pasar lebih tertarik untuk beralih pada emerging market. “Hal yang turut menekan dollar AS juga terkait negosiasi Brexit dan pertemuan antara AS dan China di Washington mendatang,” jelas Josua.

Josua melihat, bila parlemen AS dan Presiden AS Donald Trump mencapai kesepakatan terkait pembangunan tembok perbatasan, hal tersebut akan menjadi kekuatan untuk dollar AS. “Namun sejauh ini dengan penguatan di awal pekan, rupiah masih akan bergerak stabil di kisaran Rp 14.000 per dollar AS – Rp 14.150 per dollar AS," kata dia.

Analis Asia Trade Points Futures, Andri Hardianto mengatakan, gejolak rupiah masih akan terjadi besok. Dia menyebut, faktor penggerak rupiah masih berasal dari keputusan rapat bank sentral AS Federal Reserve dan politik AS.

“Perlu diperhatikan pula bagaimana harga minyak dan kondisi perekonomian China yang masih terkontraksi. Hal itu bisa menjadi katalis bagi rupiah,” tambah Andri.

Dari sisi domestik, Andri melihat pengumuman data inflasi dan produk domestik bruto (PDB) yang akan diluncurkan pada pertengahan minggu ini, bisa menjadi indikator arah rupiah menghadapi dollar AS. Namun ia mengingatkan pula untuk mewaspadai angka defisit yang tinggi dalam neraca perdagangan.

Melihat hal tersebut, Andri memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif di posisi Rp 14.010 per dollar AS–Rp 14.100 per dollar AS pada perdagangan esok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×