Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah mencatatkan sedikit penguatan meski minim sentimen. Pelaku pasar masih menantikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Di Pasar Spot, Rabu (3/5) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat tipis 0,03% ke Rp 13.308 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat 0,14% ke level Rp 13.297.
Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, rupiah sempat menguat ke bawah Rp 13.300 tetapi kembali melemah menjelang penutupan. "Pergerakan rupiah cenderung sideways menjelang pertemuan FOMC," paparnya.
The Fed kemungkinan belum akan menaikkan suku bunga pada pertemuan FOMC Kamis dini hari (4/5). Tetapi pasar akan mencermati pernyataan The Fed terkait prospek kenaikan suku bunga serta perkembangan fiskal Amerika Serikat (AS).
Data lain yang akan menjadi perhatian adalah rilis data tenaga kerja AS yakni ADP Non Farm Employment Change bulan April.
Dari dalam negeri, pelaku pasar masih wait and see atas laporan peringkat Indonesia dari lembaga pemeringkat Standard & Poor's.
"Harga minyak yang kembali naik membawa sentimen positif bagi rupiah. Tetapi kekhawatiran naiknya angka inflasi dalam beberapa bulan ke depan mempengaruhi return obligasi," lanjut Josua.
Pemilihan Presiden Prancis putaran kedua yang berlangsung awal bulan ini dapat mendukung minat pasar pada aset beresiko sehingga diharapkan memberi dampak positif pada rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News