kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah menguat ke level Rp 14.058 per dolar AS pada perdagangan Jumat (29/1)


Jumat, 29 Januari 2021 / 09:26 WIB
Rupiah menguat ke level Rp 14.058 per dolar AS pada perdagangan Jumat (29/1)
ILUSTRASI. Petugas beraktivitas di Cash Center Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, Selasa (5/18). Rupiah menguat ke level Rp 14.058 per dolar AS pada perdagangan Jumat (29/1) .


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat padawal awal perdagangan hari ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/1), rupiah spot menguat di level Rp 14.058 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ini membuat rupiah menguat 0,14%% atau bertambah 20 poin dibanding pada penutupan Kamis (28/1) di Rp 14.058 per dolar AS. Penguatan rupiah ini berbeda dengan prediksi analis yang sempat dihubungi Kontan.co.id, kemarin Kamis.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen bagi aset berisiko seperti rupiah kembali negatif hingga penutupan perdagangan hari ini. Adapun beberapa sentimen negatif terakumulasi, seperti kekhawatiran rencana stimulus yang bakal digelontorkan Amerika Serikat (AS).

"Kekhawatiran kalau Joe Biden tidak akan (gelontorkan stimulus) secepat dan sebesar yang diharapkan. Ditambah lagi, kasus pandemi virus corona global masih menanjak dan turut menekan aset berisiko," kata dia kepada Kontan.co.id , kemarin.  

Baca Juga: Rupiah berpotensi lanjutkan pelemahan pada hari ini (29/1)

Apalagi, stimulus AS sejauh ini sangat diharapkan untuk membantu pemulihan ekonomi, pengendalian pandemi, sekaligus untuk kelancaran ekonomi global.

Di sisi lain, Federal Reserve tampaknya masih mendukung kebijakan suku bunga rendah. Hanya saja, bank sentral AS itu juga mengkhawatirkan pemulihan ekonomi, yang sangat bergantung pada penurunan penularan virus corona dan kemajuan pelaksanaan vaksinasi.

"Dengan kondisi ini, ada kemungkinan pelemahan rupiah akan berlanjut, dengan potensi kisaran Rp 14.000 per dolar AS hingga Rp 14.150 per dolar AS," ujarnya. 

Sementara itu, kurs rupiah berbeda dengan sejumlah mata uang regional lainnya yang melemah terhadap dolar AS seperti dolar Singapura melemah 0,12%, Yen Jepang melemah 0,19%, Yuan, China  melemah 0,06%, dolar Australia melemah 0,23%.

Selanjutnya: Ini sentimen yang menyeret rupiah melemah 0,20% ke Rp 14.078 per dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×