Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat padawal awal perdagangan hari ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/1), rupiah spot menguat di level Rp 14.058 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah menguat 0,14%% atau bertambah 20 poin dibanding pada penutupan Kamis (28/1) di Rp 14.058 per dolar AS. Penguatan rupiah ini berbeda dengan prediksi analis yang sempat dihubungi Kontan.co.id, kemarin Kamis.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen bagi aset berisiko seperti rupiah kembali negatif hingga penutupan perdagangan hari ini. Adapun beberapa sentimen negatif terakumulasi, seperti kekhawatiran rencana stimulus yang bakal digelontorkan Amerika Serikat (AS).
"Kekhawatiran kalau Joe Biden tidak akan (gelontorkan stimulus) secepat dan sebesar yang diharapkan. Ditambah lagi, kasus pandemi virus corona global masih menanjak dan turut menekan aset berisiko," kata dia kepada Kontan.co.id , kemarin.
Baca Juga: Rupiah berpotensi lanjutkan pelemahan pada hari ini (29/1)
Apalagi, stimulus AS sejauh ini sangat diharapkan untuk membantu pemulihan ekonomi, pengendalian pandemi, sekaligus untuk kelancaran ekonomi global.
Di sisi lain, Federal Reserve tampaknya masih mendukung kebijakan suku bunga rendah. Hanya saja, bank sentral AS itu juga mengkhawatirkan pemulihan ekonomi, yang sangat bergantung pada penurunan penularan virus corona dan kemajuan pelaksanaan vaksinasi.
"Dengan kondisi ini, ada kemungkinan pelemahan rupiah akan berlanjut, dengan potensi kisaran Rp 14.000 per dolar AS hingga Rp 14.150 per dolar AS," ujarnya.
Sementara itu, kurs rupiah berbeda dengan sejumlah mata uang regional lainnya yang melemah terhadap dolar AS seperti dolar Singapura melemah 0,12%, Yen Jepang melemah 0,19%, Yuan, China melemah 0,06%, dolar Australia melemah 0,23%.
Selanjutnya: Ini sentimen yang menyeret rupiah melemah 0,20% ke Rp 14.078 per dolar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News