Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Mata uang Garuda kembali melanjutkan tren penguatan yang dimulai sejak awal pekan ini. Rupanya beberapa faktor eksternal masih menjadi pendorong menguatnya valuasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Kamis (8/12) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,34% ke level Rp 13.287 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat 0,24% di Rp 13.304 per dollar AS.
Vidi Yuliansyah, Research & Analyst PT Monex Investindo Futures melihat ada dua penyebab yang semakin memperkokoh mata uang Garuda. Pertama, pelemahan yang dialami oleh indeks dollar AS. Setelah mencapai level tertingginya dikisaran 101.700, Kamis (8/12) indeks justru terkoreksi ke level 99.878.
“Kedua data perdagangan China yang menunjukkan lonjakan impor dalam dua tahun ini juga cukup mendatangkan angin segar bagi rupiah,” paparnya kepada KONTAN, Kamis (8/12).
Sementara itu dari domestik sendiri, tidak ada rilis data yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Menurut Vidi penguatan yang terjadi hari ini masih cukup ditopang dari faktor eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News