Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Rabu (26/4) ditutup menguat 0,69% ke level Rp 14.836 per dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi kemarin. Sementara, rupiah kurs Jisdor BI hari ini melemah 0,18% ke Rp 14.882 per dolar AS pada hari ini ketimbang posisi sebelum libur panjang, Selasa (18/4).
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah didukung oleh permintaan yang kuat dari para investor atas surat berharga negara (SBN). Permintaan itu membawa imbal hasil obligasi Indonesia turun ke 6,62%, terendah sejak awal Februari 2023.
“Dolar AS melemah hari ini karena para investor yang sedang wait and see menantikan data ekonomi penting AS, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I 2023 dan inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE),” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,18% ke Rp 14.882 per Dolar AS, Rabu (26/4)
Lukman memperkirakan, rupiah masih berpotensi menguat pada perdagangan esok hari. Penguatan pada esok hari didukung oleh permintaan SBN, termasuk dari investor luar negeri.
“Investor juga menantikan data PDB AS yang menunjukan perlambatan pada ekonomi dan penurunan pada harga. Ini juga diharapkan akan mendukung rupiah esok hari,” tutur dia.
Sementara, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelemahan rupiah di hari ini disebabkan oleh penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Menguat 0,69% ke Rp 14.836 per Dolar AS, Rabu (26/4)
Selain itu, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan memberikan kenaikan suku bunga 25 bps lagi pada rapat FOMC minggu depan, karena tanda-tanda inflasi yang menunjukkan bahwa siklus pengetatan belum berakhir.
“Namun, pasar uang sekarang memperkirakan puncak suku bunga AS pada bulan Juni dan kemudian turun hingga akhir tahun 2023 di bawah 4,5%,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Sutopo memprediksikan, rupiah akan kembali melemah tipis pada perdagangan esok hari. “Kekuatan dolar AS ini terlihat secara keseluruhan, dengan beberapa aktivitas pembelian yang paling menonjol terhadap mata uang dunia yang sensitif terhadap risiko, seperti dolar Australia,” tutur dia.
Sutopo memproyeksikan, rupiah untuk besok akan melemah tipis di kisaran Rp 14.800 per dolar AS–Rp 14.900 per dolar AS. Lukman memprediksi, rupiah pada esok hari akan menguat ke level Rp 14.750 per dolar AS–Rp 15.000 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News