Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Seiring dengan penguatan rupiah terhadap dollar AS tiga hari terakhir ini, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali tergiring naik.
Dari pengamatan KONTAN, harga obligasi pemerintah yang bertenor panjang menanjak. SUN seri FR 0065 bertenor 20 tahun, pada Selasa (22/1) pukul 09.21 WIB, mencapai harga 104,10 atau naik 45 basis poin (bps) dari akhir pekan kemarin di 103,75.
Kemudian seri FR0064 bertenor 15 tahun juga melaju 32,5 bps menjadi 102,525 dari akhir pekan sebelumnya.
Dealer Fixed Income Bank Rakyat Indonesia (BRI), Amelia Renggapratiwi mencermati, rentang antara bid dan offer SUN seri panjang semakin menyempit, pertanda transaksi makin ramai. Padahal, setelah lelang SUN tanggal 15 Januari kemarin, rentang SUN tenor panjang sempat melebar 75 bps-100 bps. "Sekarang sudah menyempit sekitar 25 bps-50bps," kata Amelia kepada KONTAN, Selasa (22/1).
Dia menuturkan, rupiah yang kembali menguat ke 9.600-an membuat transaksi di pasar obligasi kembali ramai. Walaupun begitu, transaksi SUN tenor pendek masih sepi, dengan bid dan offer yang masih jarang. "Pagi ini bid seri FR0066 bertenor 5 tahun masih satu bid terlihat. Jika keadaan terus seperti ini, maka kemungkinan harga cenderung menurun," jelasnya.
Sepekan depan, Amelia memprediksi harga obligasi pemerintah berpeluang naik, terutama SUN bertenor panjang sebesar 50bps-75 bps. "Sepekan ini, masih belum ada data dalam negeri penting yang keluar," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News