Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pemerintah sukses menggelar lelang surat utang negara (SUN) perdana di tahun ini. Total penawaran yang masuk dari investor mencapai Rp 17,07 triliun.
Dari total penawaran, pemerintah hanya memenangkan Rp 9 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding target indikatif di angka Rp 7 triliun.
Berdasarkan situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, jumlah penawaran terbesar berasal dari SUN tenor panjang, yaitu seri benchmark 10 tahun seri FR0065 dan tenor 20 tahun seri FR0063. Jumlah penawaran seri ini masing-masing Rp 5,83 triliun dan Rp 3,42 triliun. Jatuh tempo kedua seri ini pada Mei 2033 dan Mei 2023.
Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra menilai, besarnya minat investor di tenor panjang disebabkan optimisme investor memandang jangka panjang. Selain itu, investor mengharapkan potensi capital gain yang lebih optimal. Investor akan memanfaatkan momentum faktor eksternal yang akan mengerek harga obligasi. "Harga masih bisa berpotensi naik lagi," jelas Made, Selasa (15/1).
Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih bilang, investor tertarik masuk ke tenor panjang karena yield yang lebih tinggi. Bagi investor dengan tujuan investasi, cocok mengoleksi seri tenor panjang. Sementara, seri tenor pendek umumnya dipakai untuk tujuan likuiditas.
Kepemilikan asing yang mayoritas pada SBN tenor panjang juga menyebabkan seri ini lebih likuid. "Biasanya asing banyak masuk di tenor panjang. Kepemilikan asing pada seri SBN tenor panjang mencapai 70% dari total seri tenor panjang," kata Lana.
Lana menambahkan, awal tahun merupakan momentum yang sangat tepat bagi pemerintah untuk menerbitkan surat utang secara agresif demi mengejar target pembiayaan.
Made menduga, pemerintah mengambil lebih banyak penawaran yang masuk dari target awal karena peluang meraup dana murah dengan yield yang diminta investor cocok dengan kisaran pemerintah.
Tapi efeknya, sebelum lelang, harga terkoreksi di pasar sekunder. Ia mencontohkan, harga beli seri FR0065 turun dari 103,4 sebelum lelang menjadi 103,25. Harga jual setelah lelang SUN juga turun dari 104,4 menjadi 103,75.
Made memperkirakan, pemerintah tidak akan gencar melelang SUN pada awal tahun. Sebab, penempatan dana belum siap akibat lambatnya penyerapan anggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News