kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,78   -1,76   -0.19%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Menguat di Pekan Ini Berkat Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga di Tahun 2024


Jumat, 15 Desember 2023 / 18:29 WIB
Rupiah Menguat di Pekan Ini Berkat Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga di Tahun 2024
ILUSTRASI. rupiah spot ditutup di level Rp 15.493 per dolar AS pada Jumat (15/12)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat di perdagangan pekan ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pandangan The Fed tentang nasib suku bunga di tahun 2024 telah menguntungkan rupiah.

Research And Development PT Handal Semesta Berjangka Alwy Assegaf mengatakan, pergerakan rupiah selama perdagangan pekan ini didominasi oleh faktor eksternal terutama keputusan The Fed beserta data ekonomi terbaru negara tersebut.

Di perdagangan awal pekan, pelaku pasar sempat galau dengan kemungkinan The Fed bakal bersikap lunak tentang suku bunga. Sebab data ketenagakerjaan AS seperti Non Farm Payroll (NFP) tumbuh, angka pertumbuhan naik dan tingkat pengangguran terpantau naik di akhir pekan lalu.

Kepercayaan pasar yang tadinya meyakini The Fed bakal memangkas suku bunga acuan di Maret 2024, perlahan memudar. Sehingga rupiah cenderung bergerak dalam tren melemah di awal perdagangan pekan ini.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat Tipis ke Rp 15.493 Per Dolar AS Pada Hari Ini (15/12)

Dari dalam negeri, data penjualan ritel yang dirilis pada awal pekan tidak banyak berpengaruh bagi pergerakan rupiah. Indeks Penjualan Rill naik 2,4%yoy pada Oktober 2023 diabaikan karena investor tertuju pada solidnya data tenaga kerja AS.

Namun, Alwi menyebutkan, rupiah berbalik arah sesaat mendengar pengumuman The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25% - 5,5% pada Kamis (14/12) dini hari. Apalagi, The Fed mengisyaratkan bakal terjadi 3 kali pemangkasan suku bunga, yang diperkirakan mulai dari bulan Maret 2024.

Neraca Perdagangan yang kembali mencetak surplus menjadi tambahan energi bagi rupiah di akhir pekan. Meski nilai surplus mengecil menjadi hanya US$ 2,41 juta di November, namun tren surplus neraca perdagangan mampu dipertahankan selama 43 bulan beruntun.

“Data neraca perdagangan ini disambut positif oleh pasar, terutama sikap bank sentral AS yang diperkirakan mulai pangkas suku bunganya,” jelas Alwi saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (15/12).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah mampu menguat tajam di pekan ini, setelah mendengar pengumuman dari The Fed yang memberikan sinyal dovish untuk kebijakan tahun 2024. Fed mempertahankan suku bunganya, dan merevisi proyeksi inflasi AS.

“Pengumuman Fed tersebut mendominasi sentimen di pekan ini, dan akhirnya mendorong rupiah untuk menguat,” imbuh Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).

Baca Juga: Pekan Kedua Desember 2023, Dana Asing Masuk Rp 6,82 Triliun

Sementara, Josua menilai pergerakan rupiah hari ini bergerak datar (sideways) akibat surplus neraca perdagangan yang lebih rendah dari ekspektasi. Hasil perdagangan tersebut mendorong kekhawatiran terkait transaksi berjalan Indonesia di akhir tahun.

Menurut Josua, rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya di perdagangan pekan depan. Proyeksi tersebut seiring dengan berlanjutnya potensi inflow akibat sentimen The Fed.

Alwi menimpali, pasar memang masih diliputi euforia sikap The Fed yang lebih lunak dalam kebijakan suku bunganya. Sehingga pandangan The Fed menurunkan suku bunga di tahun depan masih menjadi perhatian di pekan depan.

Investor mungkin bakal menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada pertemuan tanggal 20 – 21 Desember 2023. Bank Sentral Indonesia diperkirakan mengikuti langkah The Fed mempertahankan suku bunga acuan.

Alwi memperkirakan rupiah akan bergerak cenderung menguat pada kisaran Rp 15.360 – Rp 15.650 per dolar AS di perdagangan pekan depan. Sementara, Josua memproyeksi Rupiah bergerak di kisaran Rp 15.425 per dolar AS – Rp 15.550 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah spot ditutup pada level harga Rp 15.492 per dolar AS di perdagangan akhir pekan (15/12). Dalam sepekan, rupiah spot menguat sekitar 0,16% daripada posisi akhir pekan lalu di Rp 15.517 per dolar AS. Rupiah spot terpantau menguat tipis 0,06% secara harian dari posisi kemarin di Rp 15.502 per dolar AS.

Sementara itu, Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup di posisi Rp 15.503 per dolar AS, Jumat (15/12). Secara mingguan, rupiah jisdor melemah sekitar 0,01% dari posisi Rp 15.500 per dolar AS. Secara harian, rupiah melemah 0.06% dari posisi Rp 15.493 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×