kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Rupiah menguat 0,33% ke Rp13.808 per dolar AS pukul 10.16 WIB, Jumat (10/1)


Jumat, 10 Januari 2020 / 10:31 WIB
Rupiah menguat 0,33% ke Rp13.808 per dolar AS pukul 10.16 WIB, Jumat (10/1)
ILUSTRASI. Karyawan penukaran mata uang asing menunjukan dollar Amerika Serikat di Masayu Agung, Jakarta, Rabu (05/09).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus menguat pasca kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China. Penguatan rupiah saat ini merupakan yang terkuat sejak April 2018.

Mengutip Blommberg, kurs rupiah di pasar spot menguat ke posisi Rp 13.808 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pukul 10.16 WIB, Jumat (10/1).

Baca Juga: Rupiah berada di Rp 13.851, terkuat sejak April 2018

Posisi rupiah ini menguat  0,33% atau naik 46 poin dari harga penutupan perdagangan Kamis (9/1) yang berada di posisi Rp 13.854 per dolar AS.

Penguatan rupiah ini juga disinyalir karena tidak berlanjutnya konflik antara AS dan Iran pasca keduanya salin berbalas serangan.

Sebelumnya, ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan rupiah akan menguat terbatas pada perdagangan Jumat (10/1). Menurutnya faktor fundamental domestik menjadi pendorong utama penguatan rupiah besok.

Baca Juga: Rupiah di pasar spot hari ini ditutup menguat ke level Rp 13.854 per dolar AS

“Secara teknikal arah gerak masih cenderung menguat. Tapi yang terpenting adalah faktor domestik kepercayaan pasar terhadap rupiah,” tuturnya kepada Kontan.co.id.

Faktor domestik yang dimaksudkan adalah meningkatnya cadangan devisa Indonesia. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2019 meningkat US$ 2,55 miliar menjadi US$ 129,18 miliar.

Baca Juga: Kembali berotot, simak prediksi rupiah untuk perdagangan Jumat (10/1)

Ryan menjelaskan cadangan devisa Indonesia yang meningkat mampu mendorong rupiah untuk terus menguat. Meningkatnya devisa negara juga mengindikasikan perkembangan makro ekonomi yang stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×