Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penguatan rupiah yang terjadi kemarin diprediksi segera berakhir. Di pasar spot, Kamis (12/11) kurs rupiah merangkak unggul 0,02% ke level Rp 13.597 per dollar AS dibandingkan hari sebelumnya.
Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,01% ke Rp 13.575 per dollar AS.
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, mengatakan, hal ini sepenuhnya datang dari faktor eksternal. Aksi profit taking pasar terhadap posisi dollar yang sempat melambung tajam akhir pekan lalu, berefek ke USD.
"Kesempatan ini memberi ruang bagi rupiah dan beberapa mata uang dunia mengungguli USD," kata Josua.
Dari dalam negeri, sentimen positif hanya lelang SUN yang oversubscribe. Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menambahkan, pergerakan USD akan menjadi patokan.
Fokus perhatian pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed jadi penentu pergerakan rupiah. "Pasar menanti apakah BI rate turun dan apakah The Fed menaikkan suku bunga," ujar Wahyudi.
Wahyudi menduga hari ini rupiah akan koreksi pada Rp 13.400-Rp 13.650 per dollar AS. Josua memperkirakan, rupiah berpotensi melemah di Rp 13.500–Rp 13.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News