Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan rupiah Indonesia menuju pelemahan empat minggu pada akhir pekan ini (9/11). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.13, rupiah melemah 0,2% pada pekan ini menjadi 9.633 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak September.
Pada 7 November lalu, rupiah sempat menyentuh posisi 9.668, level terlemah sejak Oktober 2009. Nah, pada pergerakan pagi ini, rupiah tak banyak mencatatkan perubahan.
Pelemahan rupiah masih terus berlanjut setelah bank sentral melaporkan defisit neraca perdagangan untuk kuartal III 2012. Defisit neraca perdagangan menurun menjadi 2,4% dari Produk Domestik Bruto dari sebelumnya 3,5% dalam tiga bulan sebelumnya.
Sementara, Transaksi Modal dan Finansial (TMF) pun mencatatkan surplus yang lebih besar terutama didorong oleh investasi langsung (FDI), sehingga secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di triwulan III 2012 kembali mencatat surplus. Surplusnya US$ 834 juta di triwulan III setelah triwulan II lalu defisit.
"Defisit neraca perdagangan kuartal III Indonesia masih tetap tinggi. Sementara surplus pembayaran masih terbilang kecil dibanding tahun lalu. Kondisi ini yang memberatkan langkah rupiah," jelas Rully Nova, currency analyst PT Bank Himpunan Saudara 1906 Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News