Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak stabil cenderung melemah pada perdagangan Kamis (16/11). Mengutip data Bloomberg, di pasar spot rupiah melemah 0,03% ke level Rp 13.539 per dollar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan hari ini rupiah cenderung bergerak stabil karena tidak banyak sentimen atau data yang keluar dari dalam negeri. Justru, sentimen luar negeri lebih banyak mendominasi pergerakan rupiah hari ini.
"Dari dalam negeri tidak banyak sentimen, selain kemarin ada rilis neraca perdagangan yang tercatat surplusnya menurun," kata Reni, Kamis (16/11).
Senada, Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan dari dalam negeri belum ada faktor atau data yang signifikan untuk menggerakkan rupiah hari ini. Data ekonomi dalam negeri Nizar nilai juga cukup stabil dengan inflasi yang konsisten berada di bawah 4%.
Rupiah yang ditutup melemah hari ini, menurut Nizar karena inflasi Amerika Serikat yang naik dari 1,7% ke 1,8% di Oktober.
Renny menambahkan inflasi AS dengan hasil yang sama dengan apa yang pasar ekspektasikan membuat The Fed kembali pada jalurnya untuk menaikkan suku bunga di Desember 25 basis poin lagi. "Overall akhir ini dollar AS menguat terhadap beberapa mata uang asing," kata Renny.
Renny memproyeksikan besok, Jumat (17/11) pasar akan memperhatikan data pengangguran mingguan di AS dan pidato pejabat The Fed.
Renny memproyeksikan besok rupiah masih akan melemah di rentang Rp 13.525-Rp 13.565 seiring dengan Rapat Dewan Gubernur BI yang terlaksana sore ini diproyeksikan akan mempertahakan suku bunga acuannya.
Senada, Nizar memproyeksikan rupiah besok masih akan bergerak di rentang seperti saat ini, yaitu Rp 13.520-Rp 13.550. "Kemungkinan BI memangkas suku bunga kecil, kalaupun dipangkas hanya akan membuat rupiah melemah tak terlalu dalam hingga capai Rp 13.600," kata Nizar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News