Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (20/12). Saat penutupan perdagangan, kurs rupiah spot berada di Rp 15.603 per dolar AS, melemah 0,04% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin Rp 15.597 per dolar AS.
Imbal hasil obligasi korporasi dan obligasi negara turun karena ekspektasi bahwa Bank Indonesia (BI) akan memperlambat laju pengetatan moneter. Mayoritas analis dalam survei Bloomberg memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan hanya 25 basis points menjadi 5,5% pada Kamis (22/12) pekan ini.
Besaran kenaikan suku bunga ini lebih rendah ketimbang 50 bps pada tiga bulan berturut-turut hingga November lalu.
Baca Juga: Bunga Deposito Bank Mulai Bermekaran
"Sinyal kenaikan dovish akan menyebabkan yield surat utang turun lebih lanjut," kata Ezra Nazula, chief investment officer Manulife Aset Manajemen Indonesia kepada Bloomberg.
BI bisa memperlambat laju kenaikan suku bunga setelah inflasi melambat. Rupiah pun mumbul dari level terendah dalam dua tahun yakni Rp 15,743 per dolar AS yang tercatat pada 29 November lalu.
Baca Juga: Pergerakan Rupiah Tertekan Sikap The Fed
Rupiah hari ini hanya melemah bersama dengan ringgit Malaysia, rupee India, dan dolar Hong Kong. Sementara mata uang Asia lain cenderung menguat terhadap the greenback.
Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah ke 104,20 sore ini. Kemarin, indeks dolar berada di 104,72.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News