Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah makin dalam hingga siang ini. Rabu (23/6) pukul 12.50 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 14.444 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah spot melemah 0,28% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.403 per dolar AS.
Meski nilai tukar rupiah melemah, ada perbaikan di pasar obligasi negara. Yield surat utang negara (SUN) acuan tenor 10 tahun turun tipis ke 6,60% setelah naik dalam tujuh hari berturut-turut.
Kemarin, pemerintah mencapai target indikatif Rp 30 triliun pada lelang SUN dari total penawaran Rp 69,95 triliun. Investor asing mengontribusi 21,6% dari total surat utang yang dijual. Menurut data Bloomberg, ini pertama kalinya investor asing mengambil lebih dari 20% dalam dua lelang berturut-turut. Dua pekan lalu, investor asing membeli 22,3% dari total SUN pada lelang.
"Hasil lelang ini mendukung sentimen pasar obligasi dengan selisih yield riil yang menguntungkan dan lebih kompetitif," ungkap Frances Cheung, rates strategist OCBC Singapura kepada Bloomberg.
Baca Juga: IHSG melemah tipis hingga Rabu (23/6) siang, asing melepas saham sektor keuangan
Pelemahan rupiah ini beriringan dengan pergerakan mayoritas mata uang Asia. Won menjadi mata uang dengan persentase pelemahan terbesar terhadap dolar AS, diikuti oleh baht dan rupiah. Sementara rupee dan dolar Hong Kong justru menguat terhadap the greenback.
Bloomberg Economics memperkirakan enam negara terbesar ASEAN akan tumbuh 4,8% di tahun ini. Angka tersebut lebih rendah daripada prediksi Maret lalu pada 5,4%. Bloomberg Economics memangkas outlook pertumbuhan untuk Filipina, Thailand, dan Vietnam dalam angka yang besar, mempertahankan outlook Singapura dan Malaysia, serta menaikkan sedikit outlook pertumbuhan Indonesia karena kinerja investasi.
Baca Juga: Kurs rupiah melemah ke Rp 14.440 per dolar AS pada Rabu (23/6) pagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News