kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kurs rupiah melemah ke Rp 14.440 per dolar AS pada Rabu (23/6) pagi


Rabu, 23 Juni 2021 / 10:26 WIB
Kurs rupiah melemah ke Rp 14.440 per dolar AS pada Rabu (23/6) pagi
ILUSTRASI. Kurs rupiah spot melemah 0,26% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.403 per dolar AS.


Reporter: Hikma Dirgantara, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah. Rabu (23/6) pukul 10.12 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 14.440 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah spot melemah 0,26% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.403 per dolar AS.

Bloomberg Economics memperkirakan enam negara terbesar ASEAN akan tumbuh 4,8% di tahun ini. Angka tersebut lebih rendah daripada prediksi Maret lalu pada 5,4%. Bloomberg Economics memangkas outlook pertumbuhan untuk Filipina, Thailand, dan Vietnam dalam angka yang besar, mempertahankan outlook Singapura dan Malaysia, serta menaikkan sedikit outlook pertumbuhan Indonesia karena kinerja investasi.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.370 per dolar AS-Rp 14.450 per dolar AS pada hari ini.

Baca Juga: Kurs dollar-rupiah Bank Mandiri hari ini Rabu 23 Juni 2021, cek sebelum tukar valas

Kemarin rupiah menguat berkat pernyataan Gubernur The Fed distrik New York, John Williams yang bullish dan menenangkan pasar. “William bilang bahwa masih perlu lebih banyak kemajuan sebelum The Fed harus mulai mengurangi stimulus ekonominya. Pasar pun menjadi lebih tenang dengan pernyataan tersebut,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Selasa (22/6).

Gubernur The Fed Jerome Powell pun kemarin turut menekankan bahwa inflasi belum akan menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga. Tapi, kabar baik ini belum mampu memperkuat rupiah hari ini.

Kasus corona domestik yang terus bertambah menjadi salah satu kekhawatiran hambatan pertumbuhan.

Baca Juga: Mei 2021, likuiditas perekonomian mengalami peningkatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×