Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada Rabu (19/11/2025). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,26% secara harian ke Rp 16.708 per dolar AS. Namun, dalam sepekan rupiah melemah 0,32% dari posisinya pada Senin (10/11) di level Rp 16.690 per dolar AS.
Sedangkan Berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI) rupiah juga menguat 0,16% secara harian ke posisi Rp 16.732 per dolar AS. Namun melemah lebih dalam 0,39% dibandingkan sepekan yang lalu dari posisinya pada Senin (10/11) di level Rp 16.704 per dolar AS.
Lukman Leong, Analis mata uang Doo Financial Futures menyebut pelemahan rupiah belakangan ini memang disebabkan oleh kebijakan longgar pemerintah. Ke depan, arah rupiah akan tergantung pada seberapa agresif BI mengambil langkah mengenai suku bunga acuan.
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga, Rupiah Menguat ke Rp 16.708 per Dolar AS
“Apabila BI mempertahankan suku bunga hari ini, akan mendukung rupiah untuk jangka pendek. Namun, selanjutnya akan kembali tertekan karena BI masih solid untuk memangkas suku bunga ke depannya,” jelas Lukman kepada Kontan, Rabu (19/11/2025).
Diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 4,75%. Kata Lukman, langkah BI mempertahankan suku bunga di level ini bisa membuat rupiah menjadi lebih menarik bagi investor.
“Tingkat suku bunga yang lebih tinggi tentunya lebih menarik bagi investor,” lanjut Lukman.
Dengan begitu, Lukman memproyeksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.600 - Rp 16.800 per dolar AS pada akhir tahun 2025.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,26% ke Rp 16.708 per Dolar AS pada Rabu (19/11/2025)
Sementara pada tahun depan, Lukman melihat BI masih akan potensial memangkas suku bunga acuan, tetapi timing akan mengikuti pemangkasan oleh The Fed untuk menghindari tekanan pada rupiah, dan intervensi masih akan tetap berjalan. Sehingga rupiah diharapkan bisa lebih baik di berada di rentang Rp 16.300 – Rp 16.500 per dolar AS.
Namun sebaliknya, apabila The Fed masih hawkish pada tahun depan dan BI tetap melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan, rupiah bisa terjun makin dalam bahkan menembus Rp 17.000 – Rp 17.500 per dolar AS.
Selanjutnya: Aksi Jual Global Merebak, Investor Berburu Safe Haven Emas hingga US Treasury
Menarik Dibaca: 7 Dampak Minum Soda Terlalu Banyak Bagi Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













