Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Padahal Bank Indonesia (BI) baru saja menaikan suku bunga acuan atau BI 7-day reverse repo rate (BI 7-DRR) menjadi 4,5%.
Mengutip Bloomberg, Jumat (18/5), pukul 10.02 WIB, rupiah sempat melemah 0,56% dan berada di level Rp 14.137 per dollar AS.
"BI baru saja menaikan suku bunga kemarin, jadi saya kira dari dalam negeri belum ada hal negatif dalam pelemahan rupiah," kata Putu Agus Pransuamitra, analis Monex Investindo Futures, kepada Kontan.co.id hari ini.
Faktor dari luar negeri masih jadi alasan utama pelemahan mata uang Garuda saat ini. Menurut Putu, usaha bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve untuk meyakinkan pasar dianggap berhasil. Karena banyak investor yang berinvestasi setelah The Fed mengatakan adanya kemungkinan naiknya suku bunga AS dan diperkirakan akan naik tiga hingga empat kali tahun ini.
Pelemahan mata uang pun terjadi di kawasan Asia. Dari 12 mata uang Asia, hanya rupee yang masih menguat tipis terhadap dollar AS.
Indeks dollar justru melaju tanpa henti. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini berada di 93,50, naik ketimbang penutupan kemarin pada 93,47. Indeks dollar menguat dalam lima hari perdagangan berturut-turut pekan ini.
Putu melihat, posisi rupiah masih bisa berubah hingga penutupan perdagangan sore nanti. Putu memperkirakan, hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.070-Rp 14.150 per dollar AS.
Sedangkan pergerakan rupiah pekan depan akan berada di kisaran Rp 14.010-Rp 14.185 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News