Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup melemah 0,08% ke level Rp 14.842 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (12/9). Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah menguat 0,04% ke Rp 14.839 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan pergerakan rupiah saat ini didukung surplus perdagangan Indonesia yang solid. Namun, di sisi lain, tertekan sentimen kebijakan moneter The Fed yang masih terus mempertahankan sikap hawkish.
"Sikap ultra agresif bank sentral AS juga akan berdampak negatif pada pasar saham dan obligasi," tutur Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (12/9).
Baca Juga: Bertenaga, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.839 Per Dolar AS Pada Senin (12/9)
Ia bilang, pergerakan rupiah tentu saja sangat rentan melemah di tengah kebijakan kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral dunia.
"Tanpa intervensi Bank Indonesia (BI), rupiah akan bisa melemah ke level Rp 16.000," ujarnya.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di level Rp 14.775- Rp 14.875 hingga akhir tahun.
Sementara, CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, pergerakan rupiah lebih stabil karena mayoritas surat berharga dipegang investor lokal yang berdenominasi rupiah. Sehingga nilai tukar rupiah menjadi lebih stabil dan tidak mudah fluktuatif.
"Dengan asing tidak dominan, pergerakan rupiah menjadi sangat kuat. karena peran dominasi investor lokal cukup membantu meredam volatilitas di pasar kurs rupiah-dolar," tuturnya.
Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.842 Per Dolar AS Pada Hari Ini (12/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
