kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah masih bertenaga di awal pekan


Minggu, 18 November 2018 / 11:58 WIB
Rupiah masih bertenaga di awal pekan
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah kembali menjadi yang terbaik di antara antara mata uang utama Asia lainnya dalam pembukaan perdagangan akhir pekan lalu. Berdasarkan Bloomberg, pada penutupannya di pasar spot rupiah berada di level Rp 14.612 per dollar AS atau menguat sebesar 0,36% dari penutupan.

Bahkan dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menguat tajam sebesar 1,15% ke level Rp 14.594 per dollar AS. Rupiah pun kembali diprediksikan akan tetap bertenaga di awal perdagangan pekan ini.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan salah satu faktor penguatan yang berlanjut pasca pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi jilid XVI. “Menjadi positivisme dari perekonomian Indonesia, apalagi sebelumnya investor berasumsi menjelang pemilu 2019 tidak akan ada reformasi struktural yang signifikan,” jelas David.

Kebijakan tersebut menjadi sentimen positif di pasar sekaligus menjadi salah satu upaya untuk menghadapi neraca dagang dan transaksi yang masih defisit. Pasalnya, defisit transaksi berjalan naik menjadi 8,8 miliar dollar AS atau setara 3,37% dari produk domestik bruto (PDB) serta neraca perdagangan jasa pun mengalami defisit sebesar 2,22 miliar dollar AS.

Di sisi lain, pasar masih menantikan data tenaga kerja AS yang kembali mempengaruhi pergerakkan indeks dollar. Pengaruh lainnya pun juga kerap datang dari pernyataan Ketua Federal Reserves Jerome Powell yang mengisyaratkan bahwa dorongan yang diperoleh bagi perekonomian AS dari berbagai kebijakan federal akan segera mulai berkurang.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan pergerakan rupiah pada pekan ini masih dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia yang secara mengejutkan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada pekan lalu atau sebesar 6%. Kebijakan tersebut dinilai memberi rupiah penguatan terhadap dollar dalam jangka panjang.

“Jadi bentuk antisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan,” kata Yudi. The Fed yang juga terus memberikan sinyal rencananya akan kenaikkan suku bunga di akhir tahun.

Pada awal perdagangan pekan ini, Senin (19/11), Yudi memproyeksikan rupiah diperdagangkan di level Rp 14.500-Rp 14.700 per dollar AS. Sedangkan David memperkirakan rupiah berada di kisaran Rp 14.570-Rp 14.650 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×