kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Masih Berpotensi Melemah pada Kamis (13/1)


Rabu, 12 Januari 2022 / 18:33 WIB
Rupiah Masih Berpotensi Melemah pada Kamis (13/1)
ILUSTRASI. Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,15% ke level Rp 14.324 per dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (12/1). Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,15% ke level Rp 14.324 per dolar Amerika Serikat (AS).

Senada, rupiah di referensi Jisdor Bank Indonesia (BI) juga catatkan pelemahan. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.302 per dolar AS atau terdepresiasi tipis 0,02% jika dibandingkan penutupan sebelumnya.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengungkapkan, rupiah gagal memanfaatkan koreksi dolar semalam menyusul komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang mendinginkan pasar dengan pernyataannya yang dianggap pasar kurang hawkish. Powell mengatakan bahwa inflasi yang tinggi hanya akan sampai 2022. 

Powell berusaha meyakinkan pasar bahwa bank sentral dapat mengendalikan inflasi tanpa merusak ekonomi AS. Pernyataan tersebut berhasil mengangkat sentimen risk-on, terbukti dari pergerakan rupiah yang pagi tadi juga sempat di jalur hijau. 

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,02% ke Rp 14.302 per Dolar AS pada Rabu (12/1)

“Namun bayang-bayang kenaikan suku bunga The Fed masih membebani rupiah. Pasalnya, Powell juga mengatakan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan lebih banyak jika dibutuhkan untuk menjinakkan inflasi yang terus naik saat ini,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (12/1).

Alwi bilang ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif juga tercermin dari pergerakan imbal hasil obligasi AS, yang kembali mengalami kenaikan ke 1,75%. Jika kenaikan berlanjut, rupiah pada Kamis (13/1) bisa kembali tertekan lantaran kenaikan yield obligasi ini dikhawatirkan bisa memicu capital outflow.

Baca Juga: Chatib Basri Prediksi The Fed Akan Naikkan Suku Bunga di Kuartal I 2022

Selain itu, untuk perdagangan besok, pasar akan cenderung melihat data inflasi CPI AS yang akan dirilis. Jika hasilnya melebihi perkiraan, berpotensi akan mencuatkan kembali sentimen pengetatan The Fed yang lebih cepat dari perkiraan. 

Adapun, ia memperkirakan pada perdagangan besok rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.345 per dolar AS dengan kecenderungan melemah.

Baca Juga: IHSG Turun Tipis 0,01% ke 6.647 Hingga Tutup Pasar Rabu (12/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×