kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Rupiah masih berpeluang tertekan pada perdagangan Rabu (27/10)


Selasa, 26 Oktober 2021 / 19:43 WIB
Rupiah masih berpeluang tertekan pada perdagangan Rabu (27/10)
ILUSTRASI. Rupiah menguat tipis 0,04% pada perdagangan Selasa (25/10).


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di perdagangan hari ini walaupun pada akhirnya ditutup menguat ke level Rp 14.153 per dolar AS. Penguatan tipis rupiah pada Selasa (26/10) ini hanya 0,04% dari level Rp 14.158 per dolar AS pada perdagangan kemarin.

Penguatan rupiah ini menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim karena pasar merespons positif terhadap penurunan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada September 2021 sebesar Rp 452 triliun atau setara 2,74% dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit tersebut lebih rendah jika dibandingkan September tahun lalu. Defisit bahkan turun 33,7% dari angka Rp 681,4 triliun.

Baca Juga: Kurs rupiah disokong ekspektasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 yang lebih baik

Ibrahim melihat pemerintah juga memproyeksikan target pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2021 mencapai 4,3%. Pertumbuhan ekonomi ini membaik dari -3,5% pada kuartal ketiga 2020.

“Optimisme membaiknya pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga ditopang oleh sejumlah indikator yang membaik setelah dihantam varian Delta Covid-19,” kata Ibrahim dalam riset, Selasa (26/10).

Namun, dia melihat bahwa pemerintah meminta seluruh pihak untuk mewaspadai risiko dari dinamika global yang terjadi utamanya di China, AS, dan Eropa. Rebalancing dari berbagai kegiatan ekonomi seperti di China, AS, dan Eropa akan mempengaruhi outlook di kuartal keempat 2021 dan di tahun depan.

Baca Juga: Rupiah menguat, tersokong data ekonomi Indonesia yang positif

Dari sisi eksternal, Ibrahim melihat investor menunggu keputusan kebijakan dari pertemuan Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis (28/10). “Tak satu pun dari bank sentral kemungkinan akan mengumumkan perubahan kebijakan, meskipun ECB mungkin membahas bagaimana tekanan inflasi dapat mempengaruhi kebijakan,” katanya.

Untuk perdagangan Rabu (27/10), Ibrahim menilai rupiah akan dibuka berfluktuasi, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 14.160 per dolar AS–Rp 14.200 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG menguat 0,47% pada Selasa (26/10), asing beli BBCA, BBRI, dan PGAS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×