Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren positif rupiah akhirnya terhenti. Pada perdagangan hari ini, Selasa (18/2), rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,25% ke level Rp 13,694 per dolar AS. Pada penutupan Senin (17/2), rupiah berada di level Rp 13.660 per dolar AS.
Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru menguat. Hari ini rupiah menguat 0,12% ke level Rp 13.676 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menyebut, pelemahan hari ini didorong oleh perpaduan sentimen eksternal dan internal yang sama-sama menekan rupiah. Dari eksternal, penguatan dolar dan persebaran virus corona yang tidak kunjung menemui titik terang terus membayangi.
Baca Juga: Rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS, aussie, dan dolar Singapura
“Pelemahan rupiah dibayangi resesi di sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, dan China. Dengan virus corona yang tidak segera terselesaikan, pelaku pasar kembali beralih ke safe haven seperti dolar AS,” terang Yudi kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).
Yudi juga menambahkan, upaya bank sentral China dengan menyuntikkan dana 200 miliar yuan juga dinilai tidak membantu membangkitkan gairah pasar. Terlihat dari indeks di China yang masih berjatuhan. Sementara dari dalam negeri, data ekspor yang jeblok semakin memperparah kondisi rupiah.
Baca Juga: Rupiah di pasar spot ditutup melemah ke level Rp 13.694 per dolar AS
Dengan semua sentimen yang kemungkinan masih akan membayangi pada perdagangan besok, Rabu (19/2), Yudi memproyeksikan rupiah masih akan melemah. Kecuali pada hari esok terdapat sentimen baru yang bisa menggerakkan rupiah lebih jauh.
“Dengan kecenderungan yang sama dengan hari ini, rupiah akan melemah dan bergerak pada rentang Rp 13.640-Rp 13.730 per dolar AS,” pungkas Yudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News