Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Rupiah kian tertekan oleh pergerakan bursa saham. Hari ini (24/10), pukul 09.46 WIB, mata uang Garuda terdepresiasi ke level 9.627 terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dari penutupan di hari sebelumnya di 9.617.
Seharusnya menurut Kepala Riset Divisi treasury Bank Negara Indonesia (BNI) Nurul Etti Nurbaeti, lelang SUN yang meraih dana hingga Rp 9 triliun tampak sedikit mengurangi tekanan atas rupiah.
"Tingginya permintaan valas oleh importir menjelang akhir bulan masih menjadi faktor yang terus mengeskalasi dolar," kata Nurul, Rabu (24/10).
Terlebih perdagangan valas di luar negeri (offshore) memperlihatkan tekanan pada rupiah. Non Delivery Forward (NDF) 1 bulan di pasar Singapura dibuka naik di level 9.655-9.668 dan diperkirakan menambah tekanan kepada rupiah.
Rupiah dipediksi terdepresiasi hari ini dengan level pergerakan ke arah 9.630. "Bank Indonesia diproyeksikan akan masuk ke pasar valas lagi apabila rupiah dinilai terlalu lemah dan untuk mengurangi fluktuasi nilai tukar rupiah," imbuh Nurul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News