Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kontrak forward rupiah pagi ini (23/10) naik untuk hari kedua. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.42, rupiah dengan kontrak forward 12 bulan (non-deliverable) menguat 0,1% menjadi 10.113 per dollar AS. Kontrak untuk membeli atau menjual rupiah dalam satu tahun ini 4,9% lebih murah dibanding harga rupiah di pasar spot. Kontrak forward non-deliverable ditransaksikan dengan menggunakan dollar AS.
Penyebab penguatan rupiah ini dipicu oleh optimisme investor bahwa tingkat ekspor Indonesia akan naik seiring upaya pemerintah Indonesia untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Kontrak forward rupiah lebih digerakkan oleh sentimen risiko dan pengambilan posisi oleh trader," jelas Praktiri Sofat, regional economist Barclays Plc di Singapura.
Dia menambahkan, rupiah akan tetap melemah dan performanya berada di bawah mata uang Asia lainnya di pasar spot. Salah satu sebabnya adalah defisit neraca perdagangan 2012 Indonesia yang menembus rekor tertinggi.
Sementara itu, di pasar spot, rupiah melemah 0,1% menjadi 9.613 per dollar. Sofat memprediksi, rupiah akan melemah ke posisi 9.800 dalam enam bulan ke deoan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News