kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah makin kuat di posisi Rp 14.508 per dollar AS (UPDATE 12.00 WIB)


Senin, 26 November 2018 / 12:05 WIB
Rupiah makin kuat di posisi Rp 14.508 per dollar AS (UPDATE 12.00 WIB)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah makin menguat jelang siang ini. Senin (26/11) pukul 11.54 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 14.508 per dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah menguat 0,25% ketimbang harga penutupan akhir pekan lalu pada Rp 14.544 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, para pelaku pasar sudah mulai mengantisipasi bagaimana pertemuan AS dengan Tiongkok, apakah akan ada kesepakatan di antara keduanya atau malah semakin memanas. Pelaku pasar kini dinilai sedang berfokus terhadap hal ini sehingga menguntungkan bagi dollar yang diprediksi akan menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya.

Indeks dollar mencapai level 96,92 siang ini, naik tipis ketimbang 96,92 akhir pekan lalu.  Menurut Putu, pergerakan rupiah pekan ini masih didominasi oleh isu-isu global. Ia pun memproyeksikan rupiah akan ditutup dalam rentang level Rp 14.500-Rp 14.620 per dollar AS.

Ketidakpastian akan hasil pertemuan tersebut juga mengakibatkan munculnya berbagai spekulasi dalam pasar, walaupun sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah memberikan sinyal lewat pernyataan-pernyataannya yang menenangkan perihal pertemuannya nanti dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Padahal sebelumnya, indeks dollar sempat terancam akibat kekhawatiran pasar akan kebijakan The Fed dalam menaikkan suku bunga lanjutannya sebesar 25 basis poin di akhir tahun akan tertunda. Selain itu, pernyataan beberapa pejabat The Fed pun turut menggoyahkan dollar pekan lalu. Di sisi lain, sentimen lain juga datang dari zona Eropa baik persoalan Brexit maupun defisit anggaran Italia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×