Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Fluktuasi nilai tukar rupiah memicu PT Indosat Tbk (ISAT) berbenah. Emiten telekomunikasi ini menargetkan porsi utang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) menyusut menjadi sekitar 15%-20% dalam 1 sampai 2 tahun ke depan.
"Dengan utang dollar mengecil, risiko mata uang akan turun. Jadi yang dikejar adalah kestabilan keuntungan," terang Andromeda Tristanto, Hubungan Investor ISAT, kepada KONTAN, Kamis, (3/9).
Sampai Agustus, nilai utang ISAT berdenominasi dollar AS mencapai US$ 515 juta, dari total utang Rp 22,6 triliun. Jika target porsi utang dollar menjadi 15%-20%, ISAT perlu mengurangi utang sekitar US$ 195 juta-US$ 275 juta. ISAT berupaya menurunkan porsi utang dollar secara bertahap.
Caranya dengan memperoleh pinjaman dalam bentuk rupiah untuk pembiayaan kembali atau refinancing. ISAT juga akan melunasi utang dengan kas internal. Sampai semester pertama, kas dan setara kas ISAT tercatat Rp 9,42 triliun. Andromeda menjelaskan, porsi utang dollar telah menipis sejak semester I-2015.
Maklum, anak usaha Ooredoo ini telah melakukan refinancing untuk melunasi utang obligasi US$ 650 juta yang jatuh tempo 2020. Pada semester I, utang dollar ISAT mencapai 54,8%. Lalu di Juli, porsi utang dollar berkurang menjadi 39%.
Selanjutnya akhir Agustus, porsi utang dollar tersisa 32%. ISAT juga melakukan lindung nilai atau hedging, yang mencapai 52,24% dari total pinjaman bank dan obligasi valuta asing. Meski begitu, kinerja ISAT masih terbebani rugi kurs.
Semester I, ISAT rugi kurs sebesar Rp 905,29 miliar. Emiten ini tercatat rugi Rp 733,79 miliar. Selain ISAT, PT XL Axiata Tbk (EXCL) tengah berbenah mengurangi utang dollar. Emiten ini akan merestrukturisasi utang sebesar US$ 900 juta.
Rinciannya, sekitar US$ 500 juta adalah utang kepada sang induk dan US$ 400 juta pinjaman perbankan yang tak dilindung nilai. Utang yang akan EXCL restrukturisasi berporsi 60% terhadap total US$ 1,5 miliar utang berdenominasi dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News