kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah keok di posisi terlemah sejak Desember 2015


Senin, 23 April 2018 / 17:11 WIB
Rupiah keok di posisi terlemah sejak Desember 2015
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini, nilai tukar rupiah masih terpuruk. Sentimen eksternal, terutama dari Amerika Serikat, masih menekan valuasi mata uang Garuda hingga nyaris menyentuh Rp 14.000 per dollar AS.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (23/4), nilai tukar rupiah di pasar spot pukul 17.00 WIB, terdampar di level Rp 13.975 atau melemah 0,59% dibandingkan penutupan pekan lalu. Ini level terburuk rupiah sejak Desember 2015.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga melemah 0,65% menjadi Rp 13.894 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri, menjelaskan, saat ini fokus pelaku pasar global memang sedang tertuju ke AS. Hal ini membuat tendensi rupiah untuk melemah akan terus berlanjut.

Aliran dana yang keluar dari pasar domestik semakin besar, terutama dana beralih ke instrumen obligasi AS," ujar Reny, Senin (23/4). Investor berbondong memasuki pasar obligasi AS, lantaran imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang semakin mendekati level 3%.

Kondisi tersebut juga semakin didukung dengan besarnya ekspektasi pasar terhadap perekonomian AS. Harapan pada tingkat inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga The Federal Reserves yang lebih agresif masih menyelimuti pelaku pasar. Terlihat dari indeks dollar AS yang performanya terus membaik. Di pasar spot, indeks dollar melanjutkan kenaikan sebesar 0,37% ke level 90,65.

Selain itu, tingginya kebutuhan dollar AS untuk pembayaran dividen perusahaan-perusahaan di kuartal pertama ini juga kian memberatkan nilai tukar rupiah. Reny melihat, secara teknikal, rupiah sangat mungkin bergulir hingga Rp 14.000 per dollar AS dalam waktu dekat.

"Tapi, saya cukup yakin Bank Indonesia akan kembali menstabilisasi nilai tukar. Kalaupun menyentuh Rp 14.000 itu hanya akan sampai 10-20 basis poin di atasnya," imbuh Reny.

Untuk itu, ia memproyeksi, nilai tukar rupiah berpeluang menguat tipis pada perdagangan Selasa (24/4). Ia memperkirakan rupiah akan berada dalam rentang Rp 13.840-Rp 13.945 per dollas AS, asalkan outflow dana asing dari pasar domestik tidak terjadi signifikan lagi besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×