kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah kembali melemah di awal pekan


Senin, 26 Agustus 2019 / 18:34 WIB
Rupiah kembali melemah di awal pekan
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS kembali menunjukkan pelemahan di akhir perdagangan, Senin (26/8). Data Bloomberg menunjukkan rupiah di level Rp 14.243 per dolar AS atau melemah tipis 0,19%. Pelemahan tipis juga terjadi pada kurs rupiah berdasarkan JISDOR dengan 0,08% dan menempatkannya di level Rp 14.261 per dolar AS.

Pelemahan yang terjadi pada hari ini dipengaruhi oleh sentimen perang dagang. Situasi perang dagang sedang memanas seiring China yang berencana mengenakan tarif baru untuk produk berasal dari AS.

Meskipun demikian, analis Monex Investindo Ahmad Yudiawan menilai, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen-sentimen positif. Dia bilang, pelemahan rupiah terjadi sejak awal perdagangan. Dari perang dagang, Yudi bilang ada sentimen positif yang mendukung pergerakan rupiah.

Baca Juga: Rupiah terpapar perang dagang

Alasannya terkait pernyataan Donald Trump yang menanggapi kebijakan China dengan memuji presiden China Xi Jinping. Yudi juga bilang bahwa Trump kembali membuka kemungkinan untuk mengajak China kembali bernegosiasi. “Trump malah memuji Jinping dengan mengatakan bahwa presiden China tersebut merupakan good leader,” ujar Yudi.

Selain itu, Yudi juga mengatakan adanya sentimen positif dari harga minyak yang kian rendah. Ia menilai hal ini dapat menopang transaksi berjalan agar lebih baik. “Karena kita basisnya masih mengimpor minyak dan kita bisa membayar minyak dengan harga yang cukup murah,” jelas Yudi.

Sentimen-sentimen ini juga dinilai akan mempengaruhi pergerakan rupiah pada esok hari. Yudi melihat belum ada sentimen-sentimen negatif untuk pergerakan rupiah besok. Oleh karena itu, ia berpendapat mata uang garuda besok masih bisa mengalami penguatan tipis.

Baca Juga: Penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp 241,27 triliun di semester I

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga menyebutkan bahwa efek memanasnya perang dagang menyebabkan rupiah melemah hari ini. Ia bilang tidak hanya rupiah yang melemah melainkan mata uang Asia lainnya juga melemah.

“Eskalasi perang dagang yang kemarin dari pernyataan Trump yang mengatakan kenaikan tarif yang akan dilakukan lebih cepat dan kemudian lebih tinggi, ini memberikan kekhawatiran lanjutan untuk pasar,” ujar Reny.

Selain itu, Reny bilang ada sentimen positif dari domestik terkait pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengumumnkan lokasi ibu kota baru. Hanya saja, hal ini dinilai masih berdampak kecil untuk pergerakan rupiah hari ini.

Baca Juga: Sri Mulyani waspadai dampak perluasan sumber risiko ekonomi global

Berbeda dengan Yudi, Reny memprediksi rupiah pada esok hari dinilai berpotensi melemah. Hal ini dinilai karena aset-aset safe haven melonjak dan mata uang dolar AS akan menguat dibandingkan mata uang Asia. Selain itu, ada antisipasi atas data dari AS yang bakal dirilis hari ini.

Yudi memperkirakan rupiah pada esok hari akan berada di kisaran Rp 14.200-Rp 14.280 per dolar AS, sedangkan Reny memprediksi mata uang garuda berada di kisaran Rp 14.240-Rp 14.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×