kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah kembali keok untuk pekan keempat


Jumat, 06 Maret 2015 / 10:37 WIB
Rupiah kembali keok untuk pekan keempat
ILUSTRASI. Cara mengobati asam lambung naik ke dada secara alami yang pertama adalah minum susu.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini (6/3) masih tak berdaya. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.02 WIB, rupiah melemah 0,5% dari posisi 27 Februari lalu menjadi 12.988 per dollar AS. Kamis kemarin, mata uang Garuda ini sempat menyentuh level 13.030 yang merupakan level terlemah sejak Agustus 1998.

Sementara itu, nilai tukar rupiah berdasarkan kontral non deliverable forwards untuk pengantaran satu bulan ke depan tak banyak mengalami perubahan pada pekan ini. Pagi ini, kontrak NDF rupiah menguat 0,1% menjadi 13.130 per dollar.

Sedangkan nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menguat tipis ke level 12.983 dari posisi kemarin 13.022.

Pelemahan rupiah disinyalir akibat sinyal yang dikeluarkan Bank Indonesia bahwa mereka akan menoleransi pelemahan rupiah.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, BI akan menjaga volatilitas nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS tidak sekencang tahun lalu. Agus D.W Martowardojo, Gubernur BI, mengatakan, bank sentral akan selalu berada di pasar untuk menjaga agar volatilitas nilai  tukar rupiah terhadap dollar AS tidak terlalu liar. Jika diperlukan, BI akan melakukan intervensi untuk menjaga rupiah.

“Secara umum, BI akan menjaga volatilitas kurs tidak melewati 10%,” kata Agus, Kamis (5/3).

Menurut Nurul Eti Nurbaeti, Head of Treasury Research PT Bank Negara Indonesia, bank sentral sudah mengindikasikan bahwa mereka cukup nyaman dengan pelemahan rupiah.

"Ini adalah cara untuk mengatasi transaksi neraca berjalan bahkan ketika fokus ekonomi bergeser ke arah suku bunga yang tinggi," paparnya kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×