Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Selasa (18/7), kurs rupiah spot menguat 0,11% ke Rp 14.997 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor menguat 0,09% ke Rp 14.994 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand memimpin dengan penguatan 1,21% dalam sehari.
Won Korea menyusul penguatan sebesar 0,51%, yen Jepang 0,38% dan dolar Taiwan sebesar 0,19%. Selain itu rupee India, dolar Singapura, dan yuan China menguat terhadap the greenback.
Sementara peso Filipina, ringgit Malaysia, dan dolar Hong Kong melemah terhadap dolar AS.
Baca Juga: Rupiah & Mata Uang Asia Menguat, Indeks Dolar Terendah Sejak April 2022
"Pasangan USD/IDR dapat diperdagangkan di kisaran saat ini dalam beberapa waktu ke depan karena pasar masih menilai kondisi ekonomi global dan sejauh apa tren disinflasi akan berlangsung," kata analis Maybank dalam catatan yang dikutip Bloomberg.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah ke 99,73 pada sore ini dari posisi kemarin 99,84. Indeks dolar mencapai level terendah sejak April 2022.
Ukuran mata uang emerging market MSCI melonjak 10% sejak Oktober 2022 yang merupakan level terendah dalam dua tahun. Pelemahan dolar terjadi karena taruhan bahwa AS akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.
Dari eksternal, pertumbuhan ekonomi China kuartal kedua yang lebih rendah ketimbang prediksi menjadi sentimen negatif bagi mata uang Asia, termasuk rupiah. Ekonomi China tumbuh 6,3% secara tahunan pada periode April-Juni 2023. Sedangkan median prediksi ekonom dalam survei Bloomberg berada di 7,1%.
Baca Juga: Intip Proyeksi Pergerakan Rupiah pada Selasa (18/7) Hari Ini
Sedangkan dari dalam negeri, surplus perdagangan Indonesia menjadi kabar baik bagi rupiah. Surplus perdagangan Indonesia bulan Juni mencapai US$ 3,5 miliar.
Surplus tersebut lebih tinggi ketimbang prediksi ekonom dalam survei. Tetapi surplus yang besar ini terutama terjadi karena penurunan impor yang lebih besar ketimbang prediksi.
Selain itu, arus dana asing yang masuk ke pasar domestik turut menyokong rupiah. Menurut laporan Bloomberg, investor asing mencatat pembelian bersih US$ 139 juta di pasar surat utang negara pada Jumat (14/7). Pembelian bersih asing telah mencapai 15 hari berturut-turut hingga akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News