Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat 0,13% ke Rp 14.994 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/7) pukul 12.30 WIB.
Kurs rupiah menguat bersama hampir seluruh mata uang Asia. Menurut data Bloomberg, hanya dolar Hong Kong yang siang ini melemah tipis 0,04% terhadap the greenback.
Sementara penguatan terbesar terjadi pada baht Thailand yaksi 1,06% dalam sehari terhadap dolar AS. Penguatan baht disusul oleh won Korea, yen Jepang, dolar Taiwan, dolar Singapura, rupiah, ringgit Malaysia, yuan China, rupee India, dan peso Filipina.
Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah lagi ke 99,69. Ini adalah posisi paling lemah indeks dolar sejak awal April 2022.
Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat ke Rp 14.988 Per Dolar AS, Selasa (18/7) Pagi
Ukuran mata uang emerging market MSCI melonjak 10% sejak Oktober 2022 yang merupakan level terendah dalam dua tahun. Pelemahan dolar terjadi karena taruhan bahwa AS akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.
Dari eksternal, pertumbuhan ekonomi China kuartal kedua yang lebih rendah ketimbang prediksi menjadi sentimen negatif bagi mata uang Asia, termasuk rupiah. Ekonomi China tumbuh 6,3% secara tahunan pada periode April-Juni 2023. Sedangkan median prediksi ekonom dalam survei Bloomberg berada di 7,1%.
Baca Juga: Intip Proyeksi Pergerakan Rupiah pada Selasa (18/7) Hari Ini
Sedangkan dari dalam negeri, surplus perdagangan Indonesia menjadi kabar baik bagi rupiah. Surplus perdagangan Indonesia bulan Juni mencapai US$ 3,5 miliar.
Surplus tersebut lebih tinggi ketimbang prediksi ekonom dalam survei. Tetapi surplus yang besar ini terutama terjadi karena penurunan impor yang lebih besar ketimbang prediksi.
Selain itu, arus dana asing yang masuk ke pasar domestik turut menyokong rupiah. Menurut laporan Bloomberg, investor asing mencatat pembelian bersih US$ 139 juta di pasar surat utang negara pada Jumat (14/7). Pembelian bersih asing telah mencapai 15 hari berturut-turut hingga akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News