Reporter: Namira Daufina, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah gagal memanfaatkan pelemahan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu Bloomberg, Senin (28/11), di pasar spot, valuasi rupiah melemah tipis 0,05% di level Rp 13.532 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) posisi rupiah terbang 0,75% ke level Rp 13.467 per dollar AS.
Asal tahu saja, dollar AS menuju penurunan terbesar terhadap yen dalam dua bulan terakhir.
Greenback tergelincir setelah membukukan reli terbesar dalam tiga minggu dibandingkan yen sejak tahun 1995, karena indikator teknis menyebut indeks kekuatan relatif memberi isyarat telah meningkat terlalu cepat.
Imbal hasil Treasury menurun, dengan selanjutnya menunjukkan bahwa pedagang melihat kesempatan 100 % bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan depan.
Acuan imbal hasil dengan tenor 10 tahun telah melonjak di tengah spekulasi bahwa Presiden terpilih Donald Trump akan mengejar kebijakan reflationary. Jatuh tempo imbal hasil Jerman yang sama jatuh untuk hari ketiga
Dollar turun 1 % menjadi 112,04 yen pada pukul 09:06 pagi di London, setelah mencapai tertinggi delapan bulan dari 113,90 pada hari Jumat. RSI 14-hari adalah sekitar 72, setelah melonjak ke 85 pada pekan lalu, poin tertinggi dalam lebih dari dua tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News