CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pelemahan rupiah pekan ini cukup signifikan


Jumat, 25 November 2016 / 19:25 WIB
Pelemahan rupiah pekan ini cukup signifikan


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pekan ini nilai tukar rupiah kian rontok. Di penutupan akhir pekan posisi rupiah harus bertengger di atas level Rp 13.500 per dollar AS dengan indikasi pelemahan yang masih bisa berlanjut sepanjang pekan depan.

Di pasar spot, Jumat (25/11) valuasi rupiah berhasil menguat tipis 0,24% di level Rp 13.525 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Hanya saja sepekan terakhir nilainya sudah terkikis 0,72%.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah tergelincir 0,22% ke level Rp 13.570 per dollar AS dengan kemerosotan sepanjang pekan mencapai 1,20%.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menjelaskan sepanjang pekan ini pelemahan didominasi oleh keunggulan dollar AS. Sajian data ekonomi AS memuaskan pasar dan semakin mengarahkan pada dugaan akan kenaikan suku bunga yang hampir dipastikan terjadi pada Desember 2016 mendatang.

“Semua mata tertuju pada prospek ekonomi AS, sentimen ini mempengaruhi pasar global secara keseluruhan,” kata Reny.

Keadaan semakin buruk dengan catatan sepanjang pekan ini tidak ada data ekonomi dalam negeri yang bisa jadi penopang pergerakan rupiah.

Kekhawatiran akan kondisi politik yang masih panas dan isu demonstrasi yang akan berlanjut malah menambah beban rupiah dan pasar keuangan di tanah air. Maka tidak heran di pekan ini rupiah menembus level psikologis barunya yakni Rp 13.500 per dollar AS.

Menduga pergerakan pekan depan Reny menebak kans rupiah untuk lanjut melemah masih terbuka. “Hanya rentangnya terbatas,” duga Reny.

Mengingat di pertengahan pekan akan rilis data inflasi November 2016. Diprediksi data inflasi tersebut akan terjaga di area normal dan masih rendah dalam rentang 3% - 5%.

Apabila data tersebut dirilis seperti dugaan maka rupiah bisa sedikit memperbaiki posisi di tengah pekan. Namun hasil pertemuan OPEC nantinya juga turut bisa memberikan efek pada pergerakan rupiah. Pasalnya selama ini secara tidak langsung, pergerakan harga minyak mentah juga terasa pada posisi rupiah.

“Hanya saja itu kecil pengaruhnya nggak signifikan, fokus akhir pekan balik lagi ke sajian data sektor tenaga kerja AS,” tambah Reny.

Kalau data tersebut positif maka kans rupiah untuk lanjutkan pelemahan sepanjang pekan depan semakin terbuka lebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×