Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tertekannya mata uang Garuda menyeret pergerakan harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Kamis (24/11).
Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Kamis (24/11), rata-rata harga obligasi pemerintah (INDOBeX Government Clean Price) merosot 0,39% dibandingkan hari sebelumnya ke level 109,23.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, koreksi harga obligasi negara kemarin masih dipengaruhi oleh faktor pelemahan nilai tukar rupiah. Di pasar spot, Kamis (24/11) nilai tukar rupiah merosot 0,50% di level Rp 13.558 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.
"Penurunan harga SUN juga dipengaruhi oleh faktor kenaikan imbal hasil surat utang global sebagai respons investor atas hasil dari FOMC Minutes," terangnya.
Katalis negatif juga berasal dari rencana pemerintah Inggris untuk menerbitkan utang yang lebih banyak. Tujuannya, untuk memberikan stimulus di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dengan koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin, maka harga SUN telah tertekan secara berturut-turut sejak tanggal 17 November 2016.
"Berlanjutnya aksi jual oleh investor asing menjadi faktor terus melemahnya harga SUN pasca pemilihan umum Presiden Amerika Serikat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News