Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Namun Alwi menilai besok, Kamis (23/1) rupiah berpotensi melemah. Sentimen eksternal menjadi yang utama pada perdagangan besok. Salah satunya adalah semakin menyebarnya virus Corona di China.
“Penyebaran virus menjadi sentimen pemberat bagi aset berisiko sekaligus menguntungkan safe haven. Dolar AS sebagai salah mata uang safe haven akan dilirik terlebih jika kekhawatiran semakin meningkat,” papar Alwi.
Baca Juga: Pemerintah optimistis penerimaan PNBP capai target dan sokong tax ratio
Sementara Fikri melihat besok pengumuman BI akan menjadi salah satu acuan terhadap pergerakan pasar keuangan Indonesia, termasuk rupiah.
Alwi juga menilai kondisi rupiah yang sudah overbought bisa memicu aksi profit taking. Oleh karena itu, Alwi memproyeksikan pada perdagangan besok rupiah akan melemah dan bergerak pada rentang Rp 13.560 - Rp 13.700.
Baca Juga: Gubernur BI nilai penguatan rupiah masih sesuai fundamental
Berbeda dengan Alwi, Fikri memproyeksikan rupiah justru akan menguat kembali dengan nilai tengah di Rp 13.635. Sementara pergerakannya berada di rentang Rp 13.575 - Rp 13.695.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News