kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah ditutup melemah tipis setelah BI intervensi


Rabu, 05 September 2018 / 17:19 WIB
Rupiah ditutup melemah tipis setelah BI intervensi
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah kembali mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (5/9). Di pasar spot, rupiah melemah tipis 0,02% ke level Rp 14.938 per dollar AS. Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia merosot 0,58% ke level Rp 14.927 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal menyampaikan, pelemahan rupiah hari ini masih disebabkan oleh memanasnya sentimen perang dagang antara AS dan China. Selain itu, krisis mata uang yang melanda sejumlah negara berkembang seperti Argentina, Turki, hingga Iran juga berakibat negatif bagi pergerakan rupiah.

Namun, adanya intervensi dari BI membuat pelemahan rupiah tidak setajam ketika perdagangan kemarin.

BI mengatakan, sejak Kamis pekan lalu, sudah masuk ke pasar, membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder sampai Rp 11,9 triliun.

Faisyal memperkirakan, rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Kamis (6/9). Hal ini didorong oleh rencana pemerintah AS yang akan mengenakan tarif US$ 200 miliar kepada barang impor asal China. Jika China merespons kebijakan tersebut, eskalasi perang dagang bakal meningkat dan mata uang dari negara-negara berkembang berpotensi kembali tertekan.

“Dalam jangka pendek, rupiah baru bisa menguat kalau BI melakukan intervensi besar-besaran,” kata Faisyal.

Lebih lanjut, sejauh ini bentuk intervensi BI yang paling efektif untuk meredam rupiah adalah menaikan suku bunga acuan. Namun, langkah ini pun hanya bersifat sementara dan punya risiko yang tinggi karena bisa mengorbankan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. “Saat ini peran pemerintah lebih dibutuhkan dalam meredam pelebaran defisit transaksi berjalan,” ujarnya.

Faisyal memproyeksikan, rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.900—Rp 15.000 per dollar AS pada perdagangan besok. Menurutnya, jika rupiah jatuh ke level Rp 15.000, besar kemungkinan pergerakan rupiah akan semakin liar karena telah melewati level psikologisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×