Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin loyo. Kemarin, di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,14% dibanding hari sebelumnya ke level 11.764. Kurs tengah BI juga mencatat, rupiah melemah 0,40% melawan dollar AS menjadi Rp 11.781.
Analis dan Direktur Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim menilai, isu eksternal menjadi penyebab pelemahan rupiah. Konflik geopilitik di Ukraina yang masih memanas mendorong pelaku pasar mengoleksi dollar AS, sebagai mata uang yang aman dalam situasi konflik (safe haven).
"Dari domestik, belum ada kepastian susunan kabinet, sehingga rupiah sepi katalis," tuturnya.
Sjarif Gunawan, Head of Global Sales PT Bank CIMB Niaga Tbk menambahkan, dollar AS lebih kokoh, sebab sinyal pemulihan ekonomi Amerika Serikat semakin kuat. Ini tercermin dari data manufaktur bulan Agustus yang melampaui ekspektasi. "Jadi, peluang kenaikan suku bunga AS semakin besar," katanya.
Namun, Ibrahim menduga, rencana gencatan senjata Ukraina dan Rusia bisa menolong rupiah. Ia menebak, rupiah akan menguat terbatas ke Rp 11.740-Rp 11.775, hari ini.
Prediksi Sjarif, rupiah akan bergulir antara Rp 11.750-Rp 11.850.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News