kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah diramal masih akan mempengaruhi IHSG


Jumat, 29 November 2013 / 17:49 WIB
Rupiah diramal masih akan mempengaruhi IHSG
ILUSTRASI. Khusus selama weekend, Carls Jr hadirkan promo Western Beefbac Cheeseburger dengan harga Rp 10.000! (Instagram/@carlsjrindonesia)


Reporter: Oginawa R Prayogo, Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Posisi rupiah di akhir pekan ini (29/11) masih menunjukkan pelemahan dengan mendekati level 12.000. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 17.32 wib, nilai tukar rupiah di pasar non deliverable forwards (NDF) untuk pengantaran satu bulan ke depan berada di level 12.150.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan angka 11.980. Dengan demikian, nilai rupiah di pasar NDF lebih premium 1,4% dibanding spot.

Sedangkan kurs tengah USD-IDR Bank Indonesia sore ini menunjukkan posisi 11.977.

Berdampak ke IHSG

Tren pelemahan rupiah diprediksi akan membuat sentimen negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan IHSG diprediksi dapat berada di level 4.000.

Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan pelemahan Rupiah hingga Rp 12.000 per US$ ini mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia yang sebenarnya.

"Nilai tukar kita itu memang seharusnya bukan di level Rp 9.000 per US$ lagi," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (29/12).

Dimas bilang, pendapatan Indonesia dari ekspor komoditas menurun karena perlambatan ekonomi global tersebut. Di satu sisi, impor ke Indonesia tetap tinggi baik itu impor barang produktif maupun konsumtif.

Menurut dia, kalau tidak ada kebijakan pencegahan yang berarti dari pemerintah, level support ya paling aman itu di sekitar titik terendah tahun ini di level 4.000. "Besar kemungkinan BI rate naik di Desember 2013 atau awal tahun depan," ujar Dimas.

Dengan begitu, pelemahan rupiah memberi pengaruh ke IHSG karena invesor akan mempertimbangkan risiko investasi di Indonesia. Dia juga bilang, akhir tahun ini kebutuhan mata uang asing cukup tinggi bagi perusahaan yang berhutang dalam mata uang asing khususnya US$.

Teuku Hendry Andrean, Analis Danpac Sekuritas berkeyakinan yang sama, BI Rate diprediksi akan naik pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada pertengahan Desember mendatang. Alasannya karena neraca transaksi berjalan akan masih defisit.

Hendry bilang kondisi nilai tukar rupiah dipengaruhi kondisi neraca transaksi berjalan indonesia yang masih defisit meski nilai defisit lebih rendah dari periode sebelumnya. "Jadi, potensi kenaikan BI Rate lanjutan ini yang juga menjadi sentimen negatif bagi IHSG," ujar Dimas.

Hendry juga menambahkan, pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah sudah terlihat dari tren pelemahan IHSG selama beberapa hari terakhir. Menurutnya, level support terdekat IHSG berada di level 4.170.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×