kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Dolar AS Masih Tertekan, Simak Proyeksi Rupiah pada Perdagangan Rabu (2/7)


Selasa, 01 Juli 2025 / 19:05 WIB
Dolar AS Masih Tertekan, Simak Proyeksi Rupiah pada Perdagangan Rabu (2/7)
ILUSTRASI. Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (1/7).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (1/7). Penguatan rupiah didukung faktor eksternal, dari data ekonomi China dan kekhawatiran aturan di AS.

Rupiah di pasar spot mencatatkan penguatan 0,23% ke level Rp 16.200 per dolar AS. Sementara, rupiah Jisdor menguat 0,24% ke level Rp 16.192 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan penguatan rupiah didukung sentimen risk-on yang menguat, didukung oleh data manufaktur China, yang secara mengejutkan sudah kembali ke level ekspansi.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Ditutup Menguat 0,36% ke Level Rp 16.292 per Dolar AS, Kamis (26/6)

Caixin China PMI Manufacturing naik ke level 50,4 dari sebelumnya 48,3, lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi, 49,3.

Menurutnya, data manufaktur China yang membaik memberikan optimisme terkait dengan pemulihan ekonomi China, yang pada gilirannya akan mendorong penguatan ekonomi kawasan Asia. 

"Sentimen risk-on juga berasal dari tren penurunan dolar AS yang berlanjut jelang pidato dari Jerome Powell pada pertemuan antar bank sentral nanti malam," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/7).

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menambahkan bahwa penguatan rupiah didukung data ekonomi dalam negeri.

Data perdanganan menunjukkan kenaikan pada ekspor dan impor, serta surplus perdagangan yang jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Baca Juga: Dolar AS Tengah Goyah, Begini Prediksi Rupiah Awal Pekan Depan

Untuk perdagangan Rabu (2/7), investor menantikan data penting ISM manufaktur, yang diperkirakan akan sedikit lebih baik, tetapi masih terkontraksi. "Dolar AS juga masih dalam tekanan jika RUU pajak diloloskan senat," sebutnya.

Selain itu, penekan dolar AS dari kekhawatiran defisit anggaran AS serta semakin mendekatinya ambang batas tarif Trump. 

Josua juga memperkirakan rupiah berpotensi melanjutkan relinya. Ini dipicu oleh potensi penurunan lapangan pekerjaan AS, yang kemudian berdampak pada penguatan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih cepat dari The Fed.

Dus, Josua memperkirakan rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp 16.125 - Rp 16.225 per dolar AS. Sementara Lukman memproyeksikan rupiah dikisaran Rp 16.150 - Rp 16.250 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×